Salam Kenal

Ini adalah tulisan blog pertama saya, setelah dengan tragis para pengghuni blog Multiply diusir dan menggubahnya menjadi web online shop. Setelah saya cari-cari lokasi lapak yang enak untuk kembali menyalurkan unek-unek, akhirnya sudah saya putuskan untuk membuka lapak di blogspot. Memang selain di Multiply saya juga punya blog di Kompasiana, tapi menurut saya blog di Kompasiana tidak terlalu bebas berekspresi dalam pengetian yang sederhana kita tidak bisa curhat-curhatan gitu.hehe :p
Tulisan yang saya buat di Kompasiana biasanya tulisan-tulisan yang sedikit serius atau sedikit penting untuk dipublikasikan. Sedangkan untuk wadah tidak penting Kompasiana sepertinya tidak terlalu cocok, agak malu juga saya kalau harus dishare disana. Kalau ada yang mau mampir ke blog saya di Kompasiana sila kunjungi disini.

Saya coba untuk menengok kebelakang mengenai tulisan terakhir saya di blog multiply. Tulisan yang saya buat di penghujung bulan Januari 2012 berjudul, "Hidup Ibarat Naik Sepeda" berikut tulisan terakhir saya,



“Hidup itu ibarat naik sepeda, untuk tetap seimbang kamu harus tetap bergerak” – Albert Einstein 
Setelah bekerja selama satu tahun di bumi Borneo, saya putuskan untuk berhenti dan kembali ke haribaan ibu kota. Sekembalinya saya ke ibu kota, saya tidak bekerja juga tak kuliah. Apa peduli kata orang-orang, “yang penting aku gak nipu, gak bikin susah kalian, yang penting gak terlibat 378” seperti itu ungkapan Steven and Coconut Treez dalam lagu “Bebas Merdeka”.
Selama dirumah saya harus tetap bergerak, biar seimbang kalau kata Einstein. Dari mulai kumpul-kumpul sama kawan-kawan, baca buku, belajar autoCAD, sampai ikut-ikut seminar yang saya sendiri tidak terlalu paham maksud dari seminar itu dibuat. 
Saya akan ceritakan tentang seminar atau acara yang saya ikuti selama saya menganggur. Yang pertama saya ikut Stadium Generale yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Kriminologi Universitas Indonesia, pada tanggal 21 Desember 2011, yang berjudul  “Budaya Kekerasan dan Terorisme, Budaya Kita?” yang dibawakan oleh KH. Achmad Hasyim Muzadi. Inti dari Stadium Generale itu adalah menghargai perbedaan dan hidup rukun antar umat seagama, antar umat beragama dan antara umat beragama dengan pemerintah. 
Acara kedua yang saya ikuti adalah seminar “Trafficking Gender dari Bronx ke Jakarta” pada tanggal 11 Januari 2012 yang diadakan di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan. Pembicara pada seminar tersebut adalah seorang aktivis feminis anti rasisme, profesor dan penulis, -- Zillah Eisenstein.  Saya pribadi tidak mengerti tentang feminisme, kemudian seminar dilaksanakan dalam bahasa inggris, semakin sempurnalah ketidakmengertian saya.  Jadi tidak ada hasil reportase untuk seminar kali ini. Dalam seminar itu saya hanya ikut orang-orang. Mereka tertawa saya tertawa, mereka angguk-angguk saya ikut, mereka mengerutkan dahi dan saya tepok jidad.
Kemudian acara yang saya ikuti adalah Kenduri Cinta. Acara  bertempat dipelataran Taman Ismail Marzuki pada tanggal 14 januari 2012. Pada Kenduri Cinta kali ini mengangkat judul “Remah-Remah Cahaya”. Dalam acara tersebut selain pembicara utama yaitu Emha Ainun Nadjib atau yang lebih dikena dengan Cak Nun, ada juga pengamat ekonomi, Ichsanudin Noorsy.  Secara garis besar isi dari kenduri cinta bulan Januari adalah mencari cahaya kebaikan di Indonesia yang sekarang hanya tinggal remah-remah. Astaga.
Kalau ketiga acara diatas itu memang sudah saya persiapkan waktu untuk mengikutinya, tapi acara ini saya tidak sengaja untuk menghadirinya.  Agenda ini baru saya ketahui, ketika saya shalat Jum’at di Masjid Ukhwah Islamiah di UI, saya melihat brosur acara “Interactive Dialogue On The Impact Of The Arab Spring On The Future Of Palestine” pada tanggal 27 Januari 2012. Acara dimulai pada pukul 13.00, tapi diundur jadi 14.00. Pembicara dalam acara tersebut adalah Goerge Galloway, DR. Basuni Imamuddin, Sheik Shadi Abu Uwaimer, dan Agung Nurwijoyo. Seminar dilaksanakan dengan tiga bahasa: Indonesia, Inggris dan Arab. Hampir saja saya teopk jidad (lagi), bersyukur ada penterjemah dalam acara tersebut. Jadi karena memang pengetahuan saya tidak terlalu dalam dengan masalah Palestine, jadi saya tidak bisa banyak bekomentar dan lebih banyak mendengar. Tapi yang bisa saya tanggkap dalam seminar kali ini adalah perjuangan Palestina untuk memperoleh kemerdekaan tidak hanya melalui Hamas, tidak hanya Arab, tapi juga dunia International. 
Itulah ke empat acara yang saya ikuti, meskipun pengangguran, saya harus tetap bergerak. Saya juga ingin bermimpi, kalau kata film Sang Pemimpi “bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu”, selanjutnya saya akan berbagi tentang mimpi-mimpi saya...hehehe
Sampai jumpa ditulisan berikutnya.. 
Jakarta, 28 Jan. 12


Sekarang saya mau memulai lagi, setelah setahun banyak juga yang ingin saya ceritakan. Kalau tahun 2012 saya baru saja mengakhir kerja saya di PT Trakindo, alasan keluar dari Trakindo adalah ingin kuliah.  Sementara ketika saya menulis ini saya juga sudah sebulan menganggur karena telah keluar juga dari PT Hino adalah kuliah juga, mesti kenyataanya saya sedang menyusun tugas akhir dan menulis novel dengan judul "Amstrong". Nanti kalau novelnya sudah jadi jangan lupa dibeli ya,,hehe

Salam kenal,
Irwan Sukma


Salam Kenal Salam Kenal Reviewed by Bilik Sukma on Monday, June 03, 2013 Rating: 5

4 comments:

  1. Woiiii masss...
    Trus sekarang posisi di Jakarta dongs?? @.@

    ReplyDelete
  2. iya Una.. sekarang di Jakarta.. abis gimana, emak kangen katanya,,hehe

    ReplyDelete
  3. keren nganggur tapi banyak acara. keren mengisi waktunya :D semoga novelnya selesai dan dibaca khalayak ramai segera

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin,... makasih yaa.. jangan lupa kalau udah jadi dibeli yaa,,,hehe.. salam kenal.. :)

      Delete

Powered by Blogger.