Ketika Bade Itu Diarak


Judul : Ketika Bade Itu Diarak
Cerita Pendek: Kumpulan
Penerbit: Balai Pustaka
Cetakan pertama: 2001


Sebelum masuk ke subtansi cerita, saya mau cerita sedikit tentang bagimana saya bisa mendapatkan buku ini. Buku ini saya beli, mengingat akan kebutuhan buku bekualitas tapi memilik dana yang terbatas. Saya mencoba mengawinkan suatu sifat yang belawanan satu sama lain, buku berkualitas dengan harga murah. Kontradiktif.

Saya berkeyakinan, tidak selalu buku berkualitas itu mahal, begitu juga sebaliknya. Untuk mendapatkan persenyawaan buku kualitas dan murah dibutuhkan formula perjuangan khusus yaitu kesabaran, kejelian, ketelatenan dan tentu saja keberuntungan.

didasari akan kebutuhan saya pada buku cerita pendek, ringan tapi berisi tapi tak punya uang untuk beli buku mahal, maka saya main-main ke toko buku yang ada di Depok (Gramedia dan TM Book Store). Akhirnya setelah berjuang, hasil persenyawaan kualitas dengan murah adalah buku “Ketika Bade Itu Diarak”. Buku ini saya beli di TM Book Store, di Depok Town Square dengan harga obral yaitu Rp. 7.000,- Sangat terjangkau bukan.

Buku kumpulan cerita pendek “Ketika Bade Itu Diarak” merupakan kumpulan 22 cerita pendek hasil karya siswa SMU yang terpilih dari hasil sayembara mengarang cerpen Bulan Bahasa 1997 yang diadakan Pusat Bahasa.

Tulisan karya remaja diakhir-akhir rezim orde baru, rezim dimana pluraisme sedang dianggap sebagai konsep yang intimidatif. Dimana keseragaman dianggap satu-satunya jalan hidup tenang dan berfikir berbeda dengan pemerintah dianggap kriminal. Menarik membaca buah pikiran (cerpen) anak SMU ketika itu.

Dengan membaca buku ini, kita mungkin agak sedikit ragu, apakah cerpen-cerpen ini dibuat oleh anak SMU. Kalau kita berharap akan mendapatkan kisah-kisah khas anak remaja dengan romantika, problema cinta atau hura-huranya, maka kamu harus siap-siap kecewa. Meski ditulis oleh anak muda (ketika itu) tapi karya-karya mereka terkesan jauh lebih dewasa dan kita akan dibuat sedikit merenung dengan pesan-pesan yang ada didalamnya.

Misalnya cerpen yang berjudul “Si James” karya Agustinus Wahyu Wiboyo, siswa SMU Seminari Mertoyudan, Magelang. Bercerita tentang burung merpati yang mewarisi harta majikannya (Pak Sastro). Kemudian diadakan sayembara, siapa yang berhasil menangkapnya hidup-hidup maka akan mendapatkan harta warisan pak Sastro. Desa yang tadinya subur dan tentram, menjadi terbengkalai karena warganya sibuk mengejar “Si James” melupakan ladang dan sawah mereka. Sampai akhirnya “Si James” ditembak oleh pemburu dari kota. Dengan kisah itu kita akan membuat perenungan tentang harta, bagaimana harta mampu membuat kita lupa akan bersyukur.

Dan kalau kita baca seluruh cerpennya maka kita akan mendapati kisah yang didominasi dengan kematian tokoh dengan cara pandang yang berbeda. Akhir yang tidak bahagia, tapi sarat makna.

Cerpen “Ketika Bade Itu Diarak” merupakan kisah yang berakhir dengan kematian tokoh “aku” yang merupakan seorang koruptor dan sering menindas rakyat kecil. Dengan nuansa Hindu yang kental, cerpen ini menjadi berkesan meskipun kisah kematian dan pembalasan atas perbuatan jahat sudah begitu banyak kita baca. Cerpen yang menarik, tak heran menjadi judul dari buku kumpulan cerpen tersebut.

Nah, ada lagi nih cerpen yang menarik perhatian saya yaitu “Irdan Sang Pembunuh Mahluk Luar Angkasa”. Berkisah tentang anak remaja yang ditakdirnya melawan dan memusnahkan mahluk luar angkasa. Selain karena ide kisah fantasi yang berbeda dengan ide cerpen lainnya, cerpen ini agak diluar dugaan bagaimana akhir dari ceritanya. Menarik dan jenaka.

Seperti itulah sekilas kisah kumpulan cerpen tersebut. Karena merupakan hasil dari sayembara, jadi cerpen-cerpen tersebut sudah barang tentu menarik karena berhasil  menjadi pilihan, menyisihkan cerpen-cerpen lainya. Seperti yang sudah saya bilang diawal, buku berkualitas tidak harus mahal, butuh perjuangan memang, mengaduk-aduk buku dibagian buku hemat.

Demikian semoga bermanfaat, selamat berburu buku-buku berkualitas yang murah harganya. Selepas ini saya harus baca buku Matematika Teknik, saya harus ingat saya ini dari jurusan Teknik Mesin. Sekiann.... Daaahhhh...!!! :)
Ketika Bade Itu Diarak Ketika Bade Itu Diarak Reviewed by Bilik Sukma on Tuesday, June 11, 2013 Rating: 5

2 comments:

  1. Heiho Sukma! Mampir doang, Hahaha.
    Saya baru tahu lo kalo multiply uda ilang. Blog multiply saya yang mati segan hidup tak mau akhirnya mati beneran. :(

    ReplyDelete
  2. iya sudah hilang.. diusir semua penghuninya,,hehe

    ReplyDelete

Powered by Blogger.