Harapan Besar Si Mahluk Kerdil

berkali-kali aku ikrarkan kata taubat padaMu
berkali-kali jua kebodohan, kelalaian, kelemahan, seta kerapuhanku membuat ikrar sebatas ujung lidah. kosong.. tak berisi.. kopong.. tak bermateri 
aku benci pada diriku sendiri
mahluk bodoh bahkan hanya sekedar merenungi ayat-ayatMu
mahluk lalai bahkan hanya sekedar mengingat namaMu
mahluk lemah bahkan hanya sedekar menghadapi cobaan dariMu
mahluk rapuh bahkan hanya sekedar menerima teguran dariMu

aku ingin lebih dekat denganMu tapi kebodohanku membawaku jauh dariMu
aku ingin selalu mengingatMu tapi kelalaianku membuatku lupa padaMu
aku ingin mendapat tempat yang mulia disisiMu tapi kelemahanku menggiringku ke azabMu
aku ingin senantiasa dicintai olehMu tapi kerapuhanku membuatku mendapat murkaMu.

aku dibimbing melalui ayat-ayatMu, ayat-ayatMu sebatas ku buat pajangan
aku diajarkan nama-nama indahMu, nama-namaMu ku lupakan
aku dikuatkan melalui cobaanMu, cobaanMu ku maki dengan seribu sumpah serapah
aku diperingatkan melalui teguranMu, teguranMu tak pernah sekalipun ku indahkan

meski secerca pancarkan padaku cahaya ampunanMu
setelah sekian lama mataku hanya mampu menangkap gelap

meski setitik teteskan padaku kesegaran petunjukMu 
setelah sekian lama padang gurun kehidupan hambar dan hampir membuatku terkapar

meski sekilas hembuskan padaku angin kebijaksanaaMu
setelah sekian lama tersesat dalam ruang pemikiranku yang sempit dan emosional

meski sesaat dekaplah aku dalam kehangataan kasih sayangMu
setelah sekian lama hatiku keras membeku bermaterikan benci dan dendam

sebagai modalku mengarungi lautan kehidupan yang penuh ombak dan badai
sebagai bekalku menjawab panggilan, untuk bersemayam kembali padaMu